12 Feb 2012

Tentang Satu Cerita (lanjutan..)


Buatku, cerita kita tak pernah berujung. Mungkin waktu tak lagi mengiyakan. Tapi hati kita menunjukkannya. Ingatkah sayang? Tentang senja. Tentangnya yang selalu memberi kita kesempatan. Berdua...
Bersama siapa kau di sana? Sendiriankah sayang? berduakah? Tenanglah, aku di sini tak apa, karena senjamu menjagaku, saat kau tak ada.
Dia, satu masa, berbisik padaku, bulan di atas sana tersenyum melihatku, terang, utuh, damai dalam pangku awan. Aku tak mengenalnya sebelum kita, hingga sebuah senja mendatangiku. Waktu itu, tak pernah bisa kulupakan. Senyumnya sayang, senja itu, dia tak mau bicara, sedikitpun. Tapi kulihat dari matanya ada satu isyarat, kemudian ku raih satu tangannya saat itu. Begitu lembut. Sejak itu aku pun tahu, ketulusan memang tak perlu diucapkan. Dipegangnya tanganku makin erat. Menggelengkan kepala saat ku coba melepasnya. Isyarat itu, satu pesan yang ku tinggalkan dalam hati, menjagaku dalam diam, membekas dalam ingatan.
“Ayolah”, katanya. 
Aku ragu waktu itu, ku bisikkan pada langit, “Tetaplah terang, aku takut gelap”.
Dan dia mendekatkan kepalanya padaku, “Tenanglah”. 
Senja menuntunku sayang, tanpa kehadiranmu. Ke sebuah tempat. Aku takut sayang. Tapi kau tak kunjung datang. Dia berjalan tegak, sesekali melihat dan tersenyum padaku, masih dengan isyarat itu.
Benar-benar dingin. Tak ramah buatku. Tempat itu, caranya menatap mataku, tak pernah berubah.
*****
Malam.....   

<bersambung...>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

16 Desember 2024

Hari sebelumnya, kami sedang membaca buku bersama. Dunia Tumbuhan. Buku baru Nehan. Lalu ada sebuah tumbuhan yang mengena di hati saya. Embu...