Hembusan itu mengalun membelai jiwa yang kuat meski raga tlah tak mampu menampakkan semangat menegakkan dua kaki itu. Terus dan terus menyapu kecantikan yang hampir tak terlihat lagi akan putih pucat namun tak pernah hilang dari wajah itu sebuah sungging senyum ketulusan. Smakin dalam terasa ia terbang melewati lorong –lorong penuh dengan hiasan membelalakkan mata hati atas kekuasaanNya. Terasa begitu indah. Kehangatan menyertai bersama cahaya-cahaya bertabur membagi tasbih seolah memberi tanda bahwa bintang-bintang itu berharap untuk menghadap bersama kelemahan yang teramat agung. Suci, bersih, dan damai. Sayup terdengar menghujam pada jiwa –jiwa yg mulai melemah. Seiring tenggelam matahari remuk hati yang kian hancur tertata bersama merah darah segar membara. Sungging senyumku mungkin menjadi teramat mahal, tertutupi putih pucat yang terus menerus mengikuti jejak kepayahanku menapaki perjalanan mimpi ini. Berteman air mata, bergelut kegalauan, dan hanya bisa berbayang akan wajah-wajah dengan kerut perjuangan dan harapan. Hanya berharap melayang diantara para bintang dan bertemu dengan sejuk embun pagi buta sedangkan nafas telah tersengal, mencoba lari dari apa yang terekam tiap detik mata terbuka. Andai saja ada yang bercerita akan kerasnya alam ini, aku mungkin memilih untuk tak dilahirkan. Ungkapan kecil atas sakitnya kaki ini berjalan pada bara api menuju sempurnanya bekal masa depan tuk negeri yang hampir tak sanggup lagi mengedipkan keteguhannya mengangkat kemuliaan. Tapi semua itu hanya ketakutan. Karena aku tahu. Saat ini menatap langit-langit masa depan bersama malaikat-malaikat Tuhan yang bertebaran dalam cinta tiada dusta. Temanku, tak terkata dan hanya terasa betapa indah perjalanan sulit ini kulalui bersamamu. Dan senyumku, senyum kita semua bukan hanya sungging yang tanpa makna. Tangis yang kini mengalir bukan ratapan sakit yang menghancurkan kekuatan, tapi tangis kebahagiaan berteriak bersama kepalan semangat dan tangis ketakutan akan perpisahan yang kan datang, suatu saat. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Berawal dari sini bersamamu.. . . . . .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 Desember 2024
Hari sebelumnya, kami sedang membaca buku bersama. Dunia Tumbuhan. Buku baru Nehan. Lalu ada sebuah tumbuhan yang mengena di hati saya. Embu...
-
Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi saya sebagai mahasiswi tingkat akhir yang ikut tenggelam dalam ribetnya menyiapkan wisuda. ...
-
Entahlah apa bedanya. Tak ada hati mendikte kata salah atas apa yang terjadi. Bukankah cinta tak ada yang salah? Tentu tak ada yang sal...
-
Nasabnya Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar