Malam ini makin hening kulalui. Satu demi satu suara-suara itu menjauh. Kemudian makin terasa diriku berada dalam dekapan gulita tanpa cahaya, tak lagi ada nyawa yg kudengar menghembuskan nafasnya. Sungguh sesak sekali nafas ini berjalan menyusuri rongga-rongga yang tak lagi sempurna. Aku tahu, meski kaki tak lagi kokoh, dia akan mampu berdiri tegak dengan hati yang kuat. Karena keheningan itu ketenangan. Ketenangan yang menciptakan keteguhan. Ku yakin gelap ini adalah indah yang tertutup sementara karena hitamnya mampir sejenak memberikan arti sebuah pengorbanan. Hidup ini bukan hanya untuk tertawa melainkan ada warna-warna sebagai tinta penghias putih kertas perjalanan kita. Hingga tak sekedar putih tanpa makna. Hingga warna-warna itu berjajar rapi dan berjalan dalam pola yang teramat rumit tapi membentuk gurat-gurat abstrak penuh arti. Itu hidup yang ingin ku lalui. Itulah dunia yang ingin ku jalani. Yang terbayang dalam sunyi ini. Bukan sekedar tawa, karena tangis pun menyelipkan pelajaran yg teramat berharga....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 Desember 2024
Hari sebelumnya, kami sedang membaca buku bersama. Dunia Tumbuhan. Buku baru Nehan. Lalu ada sebuah tumbuhan yang mengena di hati saya. Embu...
-
Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi saya sebagai mahasiswi tingkat akhir yang ikut tenggelam dalam ribetnya menyiapkan wisuda. ...
-
Entahlah apa bedanya. Tak ada hati mendikte kata salah atas apa yang terjadi. Bukankah cinta tak ada yang salah? Tentu tak ada yang sal...
-
Nasabnya Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar