11 Jan 2012
Malammu Tak Lagi Cantik di Mataku...
Kota lama, menawanmu tinggal kenangan. Kariadi, jalanmu yang panjang itu tak lagi menantang buatku. Maron, simpang lima, tugu muda, lawang sewu, terimakasih atas kisah-kisah indah itu, ceritamu takkan ku ulang lagi. Meskipun mereka semua masih amat kusayangi. Berawal darimu, mengubah hidupku, mengubah cerita tentangku, cerita mereka tentang orang yang menjadi amat berbeda dari sebelumnya.
Cukup ku bukukan ceritamu dalam diary kepalaku. Aku tertawa dan selalu merindukan perilaku-perilaku bodoh untuk seorang aku yang tak pernah keluar.
Hewm, tentu... saat-saat aku mengenalmu adalah saat-saat ku pertama kali bisa meluapkan apa yang selama ini kucari dan ingin ku lakukan. Setidaknya hanya sedikit kekang yang kurasakan. Tapi saat ini, cukuplah ku dengar cerita-cerita yang membuatku ingin melupakanmu. Setiap yang ku dengar tentangmu adalah hujan. Terlalu banyak kesan yang kau tinggalkan dihatiku. Suatu saat nanti, ku kan datang kembali, mungkin. Tentu saja setelah gores-gores ini mengering dan sakitnya tak berasa lagi.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 Desember 2024
Hari sebelumnya, kami sedang membaca buku bersama. Dunia Tumbuhan. Buku baru Nehan. Lalu ada sebuah tumbuhan yang mengena di hati saya. Embu...
-
Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi saya sebagai mahasiswi tingkat akhir yang ikut tenggelam dalam ribetnya menyiapkan wisuda. ...
-
Entahlah apa bedanya. Tak ada hati mendikte kata salah atas apa yang terjadi. Bukankah cinta tak ada yang salah? Tentu tak ada yang sal...
-
Nasabnya Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar