Manusia memang tempatnya lupa ya... apalagi saat semesta mendukung, rasa syukur bisa hilang. Lalu diri yang dulu menjadi pelipur tak lagi disapa. Hai Ay, aku minta maaf. Bukannya aku terlampau bahagia hingga melupakanmu. Aku sungguh merasa sibuk dan lelah. Lalu kamu datang menemuiku. Seorang diri dengan penuh luka bertubi. Sendirian tapi kuat, nurut, pendiam, selalu menyenangkan orang lain. Tapi beban dipundakmu itu sungguh terlihat sekarang. Kamu tidak lagi bisa menyembunyikan kerapuhan yang tersusun rapi. Sudah penuh Ay, sudah tak ada lagi tempat kosong untuk menampungnya. Seseorang bilang, kamu harus membongkarnya, lalu maafkan semua beban itu, tinggalkan dan mulai hidup baru. Jika tidak mampu, mintalah bantuan. Tak melulu orang terdekatmu, orang lain saja. Karena pasanganmu bisa jadi tak sanggup menerima prosesnya. Pakai sekali lagi kemandirianmu, lalu bagikan hasilnya ke orang-orang disekitarmu. Ayo kita usahakan bersama. Jangan kembali, tetaplah bersama, kita tunjukkan seperti apa isi beban itu, lalu kita maafkan satu per satu...
14 Okt 2024
Menyapa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 Desember 2024
Hari sebelumnya, kami sedang membaca buku bersama. Dunia Tumbuhan. Buku baru Nehan. Lalu ada sebuah tumbuhan yang mengena di hati saya. Embu...
-
Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi saya sebagai mahasiswi tingkat akhir yang ikut tenggelam dalam ribetnya menyiapkan wisuda. ...
-
Entahlah apa bedanya. Tak ada hati mendikte kata salah atas apa yang terjadi. Bukankah cinta tak ada yang salah? Tentu tak ada yang sal...
-
Nasabnya Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar